sejarah pendidikan di Indonesia
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendidikan di Indonesia telah ada sejak tahun 1901, zaman Belanda menduduki Indonesia.
Saat itu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia untuk kalangan pribumi.
Tujuannya adalah sebagai bentuk upaya dari kebijakan Politik Etis yang mereka terapkan.
Namun, seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang, terlepas dari campur tangan Belanda.
Sejarah mulainya pendidikan formal
Tahun 1901, Belanda mulai memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia Belanda (Indonesia).
Namun pendidikan formal dibagi berdasarkan kelas sosial dan keturunan. Baru anak pejabat dan bangsawan pribumi yang bisa mengenyam pendidikan formal.
Sistem yang mereka perkenalkan yaitu dengan tingkatan sebagai berikut:
Europeesche Lagere School, sekolah dasar bagi orang Eropa
Hollandsch Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama
Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas
Lalu, sejak tahun 1930-an, pendidikan formal ini mulai dikenal hampir di semua provinsi di Indonesia.
Namun kondisi ini berubah ketika Jepang datang. Di masa pendudukan Jepang (1942-1945), sistem ini digantikan.
Pertama, bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahasa Belanda.
Kedua, sistem pendidikan diintegrasikan. Pendidikan berdasarkan kelas sosial yang sebelumnya berlaku di era Hindia Belanda, dihapuskan.
Ketiga, masa belajar diubah. Setelah sekolah dasar enam tahun (kokumin gakko), ada sekolah menengah pertama tiga tahun dan sekolah menengah tinggi tiga tahun.
Banyak tenaga pendidik dan pelajar dialihkan untuk membantu keperluan perang Jepang.
Pada tahun ajaran 1940/1941 atau ketika Indonesia masih dijajah Belanda, jumlah sekolah dasar 17.848. Namun di akhir pendudukan Jepang (1944/1945), jumlah sekolah dasar menjadi 15.069.
Komentar
Posting Komentar